Bahasa Aram adalah bahasa Semitik dengan sejarah selama 3.000 tahun. Bahasa ini pernah menjadi bahasa pemerintahan berbagai kekaisaran serta bahasa untuk upacara kegamaan. Bahasa Aram adalah bahasa asli sebagian besar Kitab Daniel dan Ezra dalam Alkitab, dan merupakan bahasa utama yang dipakai dalam kitab Talmud. Bahasa ini juga merupakan bahasa ibu Yesus Kristus (Ibrani: Yeshua Hamashiach, Aramaic: Eashoa Mshikha). Aram Modern kini dituturkan sebagai bahasa pertama bagi banyak komunitas yang terpencar, terutama oleh bangsa Asiria dan Chaldea. Bahasa ini dianggap sebagai bahasa yang terancam.
Bahasa Aram tergolong dalam rumpun bahasa Afro-Asia yang terdiri dari berbagai bahasa. Bahasa ini merupakan bagian dalam subfamili Semitik. Aram adalah bagian dari grup bahasa Semitik Barat Laut, yang juga termasuk bahasa Kanaan (seperti bahasa Ibrani). Bahasa Aram juga berhubungan dengan bahasa Arab, menjadi bagian dari rumpun bahasa Semitik Tengah; satu sumber yang kemungkinan besar untuk aksara Arab adalah aksara Aram Nabatea.
Bahasa Aram tergolong dalam rumpun bahasa Afro-Asia yang terdiri dari berbagai bahasa. Bahasa ini merupakan bagian dalam subfamili Semitik. Aram adalah bagian dari grup bahasa Semitik Barat Laut, yang juga termasuk bahasa Kanaan (seperti bahasa Ibrani). Bahasa Aram juga berhubungan dengan bahasa Arab, menjadi bagian dari rumpun bahasa Semitik Tengah; satu sumber yang kemungkinan besar untuk aksara Arab adalah aksara Aram Nabatea.
Abjad Aram terawal berdasarkan dari aksara Fenisia. Dengan berjalannya waktu, aksara Aram terus mengembangkan gaya "kotak"nya. Bangsa Israel kuno dan bangsa Kanaan lainnya menggunakan aksara ini untuk penulisan bahasa mereka sendiri, dan oleh sebab itu, aksara ini kini lebih dikenal sebagai aksara Ibrani. Abjad ini merupakan sistem penulisan Kitab Suci Aram dan karya Yahudi lainnya dalam aksara Aram.
Sistem penulisan utama lainnya yang digunakan untuk bahasa Aram dikembangkan oleh komunitas Kristen, dan merupakan sistem "tulisan sambung" yang dikenal sebagai aksara Suryani.
Estrangelo (berarti 'bulat') adalah bentuk yang paling tua. Huruf ini dihidupkan kembali sekitar Abad ke-10, dan sekarang digunakan untuk publikasi ilmiah maupun prasasti.
Daerah barat biasanya menulis dengan gaya Serto (artinya 'Garis'), dikenal dengan sebutan Peshitta, Moronit dan Yakobit. Serto mengikuti pola Estrangelo, dan garis lebih sederhana dan mengalir.
Daerah Timur menulis dengan gaya Madnhaya atau Swadaya (percakapan/kontemporer), Asyur, Kasdim atau Nestorian. Bentuk gaya ini lebih dekat dengan Estrangelo
daripada Serto.
Bentuk alfabet Aram yang banyak diubah adalah aksara Manda, yang digunakan oleh bangsa Manda.
Sebagai tambahan untuk sistem penulisan tersebut, beberapa bentuk alfabet Aram digunakan pada zaman kuno oleh beberapa grup: Nabatea di Petra, Aksara Palmyrene di Palmyra. Pada era modern, Turoyo kadang-kadang ditulis dalam aksara Latin yang disesuaikan.
Sistem penulisan utama lainnya yang digunakan untuk bahasa Aram dikembangkan oleh komunitas Kristen, dan merupakan sistem "tulisan sambung" yang dikenal sebagai aksara Suryani.
Estrangelo (berarti 'bulat') adalah bentuk yang paling tua. Huruf ini dihidupkan kembali sekitar Abad ke-10, dan sekarang digunakan untuk publikasi ilmiah maupun prasasti.
Daerah barat biasanya menulis dengan gaya Serto (artinya 'Garis'), dikenal dengan sebutan Peshitta, Moronit dan Yakobit. Serto mengikuti pola Estrangelo, dan garis lebih sederhana dan mengalir.
Daerah Timur menulis dengan gaya Madnhaya atau Swadaya (percakapan/kontemporer), Asyur, Kasdim atau Nestorian. Bentuk gaya ini lebih dekat dengan Estrangelo
daripada Serto.
Bentuk alfabet Aram yang banyak diubah adalah aksara Manda, yang digunakan oleh bangsa Manda.
Sebagai tambahan untuk sistem penulisan tersebut, beberapa bentuk alfabet Aram digunakan pada zaman kuno oleh beberapa grup: Nabatea di Petra, Aksara Palmyrene di Palmyra. Pada era modern, Turoyo kadang-kadang ditulis dalam aksara Latin yang disesuaikan.
Selama Yesus hidup, pada abad pertama masehi dari penjajahan Romawi di Israel, Yahudi dipercaya menuturkan bahasa Ibrani dan Aram. Selain itu, Koine Yunani adalah bahasa administrasi dan perdagangan Romawi, dan telah dipahami oleh orang yang berada dalam lingkup pengaruh urban. Latin dituturkan oleh tentara Romawi, tetapi tidak memengaruhi tatanan linguistik yang ada.
Di bawah ini adalah cetakan Perjanjian Baru Kristen dalam Bahasa Aramaic, dalam empat bentuk abjad. Kitab ini disebut "Peshitta" (yang berarti 'sederhana'), karena memang adalah bahasa sehari-hari Yesus / Yeshua / Isa.
( Square script for Aramaic / Ktav Ashurit )
( Estrangelo Edessa )
( Serto Jerusalem )
( Eastern Syriac Ctesiphon / Madnhaya )
Sumber :
bibles.org.uk
bibles.org.uk
Menarik sekali. Sungguh menambah pengetahuan saya yg doyan sejarah. Semakin banyak tahu, semakin kecil rasanya sebagai manusia. Terima kasih banyak.
BalasHapusAlangkah baiknya jika diartikan dalam bahasa Indonesia, sangat menarik untuk kalangan semua.
BalasHapus