Minggu, 09 Agustus 2015

Menciptakan Bahasa Buatan melalui Sandi DaGaDu

Kalau sudah pernah ke Jogja, pasti kita udah tau apa itu DaGaDu. Sebenarnya DaGaDu lebih dari sekadar merk kaos atau nama pabriknya tetapi ada sebuah misteri dibalik kata ‘DaGaDu’.

Menurut sejarah, semuanya berawal dari bahasa sandi para preman dan kaum bromocorah Yogyakarta di Beringharjo, ShoppingCenter, Bausasran, dan daerah ‘favorit’ lainnya. Mereka menciptakan dialog yang tidak dimengerti sembarang orang kecuali komunitas gelap mereka untuk memperlancar operasi jahat. Tetapi terbukti bahwa faktor intelegensia menentukan kerahasiaan terminologi bahasa yang mereka pakai akhirnya bocor diketahui umum.
(sumber : http://kopilova.blogspot.com/2007/04/dear-mister-langdon-viva-cryptology.html).

Bagi masyarakat Jogja, kata DaGaDu sudah ada sejak beberapa dasawarsa lalu dikenal sebagai umpatan: matamu (!). Inilah bahasa walikan, bahasa slang orang Jogja yang disusun dengan cara membalik empat baris huruf Jawa. Permainan sandi dalam bahasa walikan ini dilakukan dengan cara menukar empat baris pertama dengan baris ketiga, baris kedua dengan baris keempat dan begitu pula sebaliknya. Kata berbahasa Indonesia dipenggal berdasarkan suku katanya, kemudian dipasangkan berdasarkan urutan baris huruf Jawa tersebut, tanpa perlu mengubah huruf vokalnya. Kata Da-Ga-Du menjadi mudah dipahami. Da pada baris kedua dibaca Ma yang ada pada baris keempat. Ga pada garis keempat dibaca Ta di baris kedua, dan Du (Da) berpasangan dengan Ma (Mu). Jadi Da-Ga-Du berarti Ma-Ta-Mu.
(sumber : http://www.dagadu.co.id/misc.php?open=ptadd)

Pola sandi DaGaDu dibuat berdasarkan urutan pada aksa Jawa (HaNaCaRaKa). Kuncinya terletak pada penggantian/ penukaran masing-masing konsonan pada baris pertama dan kedua (H-N-C-R-K; D-T-S-W-L) dengan konsonan-konsonan baris ketiga dan keempat (P-Dh-J-Y-Ny; M-G-B-Th-Ng) dan sebaliknya, sedangkan vokal tidak disandikan.

Contoh :
Dagadu deyap.
Matamu merah.

Yudapnyu sebay.
Rumahku besar.

Pai, Saru, bengadag bial! Aha nyasay?
Hai, Bayu, selamat siang! Apa kabar?

Anyu gimany bunya danyadh yogi madh didhud bubu.
Aku tidak suka makan roti dan minum susu.

Payi idhi hajaynyu heyti nye Bedayal, sebony nye Canyayga.
Hari ini pacarku pergi ke Semarang, besok ke Jakarta

Huythomami nyogadhe, bil mami oya kagadhe.
Purwodadi kotane, sing dadi ora nyatane.

Syigdher Bheayb madh Damodhdha heydhap seyjiudadh.
Britney Spears dan Madonna pernah berciuman.

Ngibgedh go rouy peayg, bheany rouy didhm!
Listen to your heart, speak your mind!

Bagu migadsap bagu bada meladh mua, mua migadsap mua bada meladh ed-hag.
Satu ditambah satu sama dengan dua, dua ditambah dua sama dengan empat.

Idhmodhebia Gadhap Aiynyu, tedap yihap ngop cidhathi.
Indonesia Tanah Airku, gemah ripah loh jinawi

Dhada bara Nyyibgiradha Payr Thaprumi.
Nama saya Kristiyana Hary Wahyudi

Midhab Heyidhmubgyiadh Heymataladh madh Heygadsaladh Nyasuhagedh Tyosotadh Hyohidhbi Catha Gelap.
Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pertambangan Kabupaten Grobogan Propinsi Jawa Tengah.

Sodhcouy eg Siedhthedhu, Debbieuyb eg Debmadeb.
Bonjour et Bienvenu, Messieurs et Mesdames.

Ayb Ngola Thiga Syethib, Dedhb Badha Idh Joyhoye Badho.
Ars Longa Vita Brevis, Mens Sana In Corpore Sano.


Menerjemahkan teks dengan sandi DaGaDu (dengan beberapa penyesuaian fonem / huruf)
Contoh : syair bahasa Quenya :
RÍANNA
by Vicente Velasco (Tatyandacil)
Namárië, Ríanna vanima, Heriméla!
Antanelyë men melmë ar alassë,
ar renuvammet oialë.
Namárië, Ríanna vanima, Ardalótë!
Coacalinalya firnë ve lícuma súrinen,
nó melmemma len úva firë indommassen.
Namárië, Ríanna vanima, Indotári!
Sí wila Númenna rámainen laurië,
ar nai fëalya seruva oialmaressë.

Bahasa A : DaGaDu version of Quenya (mirip bahasa Tamil, ya? - ):
Dhadayie, Yiadhdha thadhida, Heyidenga!
Adhgadhengre dedh dengde ay angabbe
ay yedhuthaddeg oiange.
Dhadayie, Yiadhdha thadhida, Aymangoge!
Joajangidhangra hiydhe the ngijuda buyidhedh,
dho dengdedda ngedh utha hiye idhmoddabbedh.
Dhadayie, Yiadhdha thadhida, idhmogayi!
Bi thinga Dhudedhdha yaidadhedh ngauyie
ay dhai heangra beyutha oiangdayebbe.

Translation in English by Helge K. Fauskanger:
Farewell, beautiful Princess, loving lady!
You gave us love and joy,
and we will remember them forever.
Farewell, beautiful Princess, Flower of the Realm!
The light of your house died like a candle in the wind,
but our love for you will not die in our hearts.
Farewell, beautiful Princess, Queen of Hearts!
Now fly into the West on golden wings,
and may your soul rest in eternal bliss.


Bahasa B : DaGaDu version of English (bahasa Korea apa bahasa planet nih? - ):
Hayethengng, seaugihungng Hyidhjebb, ngothil ngamr!
rou tathe ub ngothe adhm cor,
adhm the thingng yededseng wed hoyethey.
Hayethengng, seaugihungng Hyidhjebb, Hngothey oh we Yeangd!
We ngitpg oh rouy poube miem nginye a jadhmnge idh we thidhm,
sug ouy ngothe hoy rou thingng dhog mie idh ouy peaygb.
Hayethengng, seaugihungng Hyidhjebb, Nyueedh oh Peaygb!
Dhoth hngr idhgo we Thebg odh tongmedh thilb,
adhm dar rouy boung yebg idh egeydhang sngibb.



Translation in Bahasa Indonesia by dejongstebroer:
Selamat tinggal, Putri cantik, wanita pujaan!
Kau memberi kami cinta dan kegembiraan,
dan kami akan mengingatnya untuk selamanya.
Selamat tinggal, Putri cantik, Bunga Negeri!
Cahaya rumahmu padam seperti lilin tertiup angin,
Tetapi cinta kami untukmu tidak akan mati di hati kami.
Selamat tinggal, Putri cantik, Ratu Hati!
Sekarang terbanglah ke Barat dengan sayap emas,
dan semoga jiwamu beristirahat dalam kebahagiaan abadi.


Bahasa C : DaGaDu version of Bahasa Indonesia (bahasa planet mana lagi tuh? - ):

Bengadag giltang, Hugyi jadhginy, thadhiga hucaadh!
Nyau dedseyi nyadi jidhga madh nyetedsiyaadh,
madh nyadi anyadh delilagka udhguny bengadaka.
Bengadag giltang, Hugyi jadhginy, Sula Dheteyi!
Japara deyapdu hamad beheygi ngingidh geygiuh alidh,
gegahi jidhga nyadi udhgunydu gimany anyadh dagi mi pagi nyadi.
Bengadag giltang, Hugyi jadhginy, Yagu Pagi!
Benyayal geysalngap nye Sayag meladh barah edab,
madh bedota cithadu seyibgiyapag mangad nyesapatiaadh asami.



Dengan menerjemahkan beberapa bahasa dengan satu sandi saja bisa tercipta beberapa bahasa buatan (conlang) seperti contoh di atas kita dapat menghasilkan tiga bahasa sekaligus (bahasa A, B dan C) dari tiga bahasa yang berbeda dengan hanya menggunakan sandi DaGaDu. Bagaimana hasilnya jika menggunakan lebih dari satu sandi, seperti misalnya sandi DaGaDu dengan sandi ATBaSh?

Karena aslinya sandi DaGaDu hanya dibuat khusus untuk Bahasa Jawa, tetapi teman-teman bisa menggunakannya untuk bahasa lain dengan catatan fonem-fonem (huruf-huruf)-nya bersesuaian atau dapat disesuaikan dengan Aksara Jawa, misalnya fonem F bisa diganti P sehingga F dan P sama-sama disandikan menjadi H, fonem V disamakan dengan W dan disandikan menjadi Th, Q disesuaikan dengan K sehingga disandikan menjadi Ny, dan sebagainya.

Nah, sekarang bisa sendiri kan? Dengan begini kita bisa menciptakan bahasa sendiri seperti eyang JRR Tolkien. Gak perlu susah-susah deh nyiptain vocabulary sendiri! Coba buat kalimat dalam ”Bahasa DaGaDu” dan berikut terjemahannya dalam bahasa Indonesia atau bahasa Inggris dan kirimin saya hasilnya!


Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar