WANSA-GRAF
ADAlah seBUAH AKSARA BUATan YANG IDEnya diKEM-BANGkan DARI SANDI KOTAK.
DENGAN WANSA-GRAF, KATA KATA BAHASA INDO-NESIA DAPAT diTULIS DENGAN
CARA YANG MIRIP AKSARA KOREA NAMUN meMILIKi TAM-PILan YANG MIRIP AKSARA
CINA
Konsep Wansagraf Bagian 1 - Wansagraf dan Sandi Kotak
Tentang Sandi Kotak
Salah satu macam Sandi yang dikenal dalam Gerakan Pramuka adalah Sandi Kotak.
Sandi ini adalah sandi yang paling terkenal setelah Sandi Morse. Sandi
Kotak dibuat dengan menyusun huruf-huruf latin ke dalam ruang yang
terbentuk dari garis-garis yang di saling silangkan, lalu mengambil
bentuk ruang tempat huruf diletakkan tersebut untuk mewakili huruf yang
terkait.
Sandi Kotak yang dikenal ada 3 macam, walaupun
tidak dibatasi hanya segitu. Ilustrasinya dari ketiga macam Sandi Kotak
itu dapat dilihat dari beberapa gambar di bawah ini.
Penyesuaian di Wansagraf
Wansagraf
menggunakan konsep yang mirip dengan Sandi Kotak II, dimana setiap
ruang diisi dengan 3 (tiga) huruf, bahkan ke depannya mungkin
direncanakan hingga 4 (empat) huruf. Setiap huruf yang berada dalam
ruang yang sama, memiliki bentuk yang sama (sesuai dengan bentuk
ruangnya) namun memiliki "dekorasi" atau penanda yang berbeda. Susunan
huruf pada Wansagraf saat ini adalah seperti terlihat pada gambar
berikut:
Perbedaan
susunan huruf pada Wansagraf dengan Sandi Kotak, selain urutan
hurufnya, adalah bahwa di Wansagraf hanya konsonan saja yang disusun
dalam ruang-ruang tersebut. Terlebih lagi, beberapa konsonan yang dalam
Bahasa Indonesia harus ditulis dengan dua huruf, dalam Wansagraf
dianggap satu huruf, semacam Ng, Ny, dan Kh. Ke depannya direncanakan
akan menampung huruf yang lain, semacam Dh, Bh, Sh, Sy, Ps, dll.
Pengelompokan Huruf Konsonan
Berdasarkan urutan huruf di tiap ruangnya, maka konsonan dalam Wansagraf dibedakan menjadi 4 macam, yaitu:
- Konsonan Primer,
yang terdiri dari: F, H, L, N, S, K, M, Ng, dan R. Jenis ini ditandai
dengan tiadanya dekorasi. Kelompok ini "dianggap" sebagai konsonan yang
lebih pas atau sering untuk ditempatkan di belakang suku kata setelah
huruf vokal.
- Konsonan Sekunder, yang terdiri
dari: B, C, J, D, P, G, Y, T, dan W. Jenis ini ditandai dengan dekorasi
berupa dua buah garis pendek sejajar miring ke kanan. Kelompok ini
"dianggap" sebagai konsonan yang kurang pas untuk ditempatkan di
belakang suku kata setelah huruf vokal.
- Konsonan Tersier,
yang saat ini terdiri dari: Ny, Kh, Z, V, Q, dan X. Jenis ini ditandai
dengan dekorasi berupa dua buah garis pendek yang saling berhadapan.
Kelompok konsonan yang jarang dipakai dan serapan bahasa asing.
- Konsonan Kuarterner,
yang saat ini belum dipakai. Jenis ini ditandai dengan dekorasi berupa
dua buah garis pendek sejajar miring ke kiri. Kelompok konsonan serapan
bahasa asing yang sangat sangat jarang digunakan.
Letak atau
posisi dekorasi pada konsonan secara default adalah di tengah-tengah
huruf, namun boleh dituliskan di atas, di bawah, atau di samping (untuk
kondisi tertentu) tergantung dari bentuk hurufnya.
Berikut ini gambar dari konsonan-konsonan Wansagraf dalam bentuk normal atau stand-alone:
Pengelompokan
huruf konsonan juga dapat berdasarkan pada posisinya dalam "kotak
ruangan" pembentuknya. Dengan cara ini maka konsonan yang ada di bagian
atas disebut sebagai kelompok Konsonan Atas, meliputi F, B, H, C, Ny, L, J dan Kh. Konsonan di bagian bawah dikelompokkan dalam Konsonan Bawah, meliputi M, Y, Ng, T, R, W dan X. Serupa dengan itu, ada juga kelompok Konsonan Kiri yang meliputi huruf F, B, N, D, Z, M dan Y. Sedangkan kelompok Konsonan Kanan meliputi L, J, Kh, K, G, Q, R, W dan X. Kelompok konsonan yang di tengah dibagi menjadi Konsonan Tengah Tegak (H, C, Ny, S, P, V, Ng dan T) dan Konsonan Tengah Datar (N, D, Z, S, P, V, K, G dan Q).
Selain itu kelompok yang berdasakan posisi tersebut masih dapat dispesifikkan lagi menjadi kelompok Konsonan Kiri Atas (F dan B), Konsonan Atas Tengah (H, C dan Ny), Konsonan Kanan Atas (L, J dan Kh), Konsonan Kiri Tengah (N, D dan Z), Konsonan Pusat (S, P dan V), Konsonan Kanan Tengah (K, G dan Q), Konsonan Kiri Bawah (M dan Y), Konsonan Bawah Tengah (Ng dan T), dan Konsonan Kanan Bawah (R, W dan X).
Jangan
tanya kenapa kok urutan huruf-nya seperti itu... alasannya tersebar
dalam rentang waktu lebih dari satu dekade (dari tahun 1995). Yang jelas
untuk konsonan primer dan sekunder udah terlanjur urutannya seperti
itu, namun utk konsonan tersier dan kuarterner msh ada kemungkinan
berubah urutannya. Konsonan
primer itu konsepnya adalah konsonan yg lebih sering diletakkan sebagai
huruf mati di belakang suku kata (setidaknya menurut saya dulu),
seperti cheF, caH, baL, baN, kuS, saK, kuM, ciNG, ruM. Konsonan sekunder
adalah konsonan yg lebih sering di
depan suku kata (setidaknya menurut saya dulu, hehe..), seperti: Bas,
Cor, Jek, Don, Pul, Gun, Mal, Tur, Wis. Konsonan Tersier dan Kuarterner
adalah yg jarang digunakan.
Sumber :