Naskah ini diketemukan oleh Nanang Saptono seorang peneliti arkeologi, di desa Bandar Dewa Tulangnawang Barat. Naskah dalung ini terbuat dari perunggu dengan ukuran 15 X 21 cm. Isi naskah ditulis dengan aksara Lampung kuno terdiri dari 17 baris.
Kepala naskah ditulis dengan huruf Jawi (Arab melayu) dengan menyebut tahun 1249, tetapi dengan menggunakan angka Arab (Romawi) tertera angka 1818.
Aksara Lampung (Lampung:, Had Lampung) adalah bentuk tulisan yang memiliki hubungan dengan aksara Pallawa dari India Selatan. Macam tulisannya fonetik berjenis suku kata yang merupakan huruf hidup seperti dalam Huruf Arab, dengan menggunakan tanda-tanda fathah pada baris atas dan tanda-tanda kasrah pada baris bawah, tetapi tidak menggunakan tanda dammah pada baris depan, melainkan menggunakan tanda di belakang, di mana masing-masing tanda mempunyai nama tersendiri.
Aksara Lampung dari kulit kayu lipat.
Had Lampung dipengaruhi dua unsur, yaitu Aksara Pallawa dan Huruf Arab. Had Lampung memiliki bentuk kekerabatan dengan aksara Rencong, Aksara Rejang Bengkulu, aksara Sunda, dan aksara Lontara. Had Lampung terdiri dari huruf induk, anak huruf, anak huruf ganda dan gugus konsonan, juga terdapat lambang, angka dan tanda baca. Had Lampung disebut dengan istilah Kaganga ditulis dan dibaca dari kiri ke kanan dengan Huruf Induk berjumlah 20 buah.
Aksara lampung telah mengalami perkembangan atau perubahan. Sebelumnya Had Lampung kuno jauh lebih kompleks, sehingga dilakukan penyempurnaan sampai yang dikenal sekarang. Huruf atau Had Lampung yang diajarkan di sekolah sekarang adalah hasil dari penyempurnaan tersebut.
Berikut ini adalah contoh penggunaan pada adi-adi atau syair tradisional Lampung. Adi-adi ini menceritakan mengenai prinsip orang Lampung.
Aksara Lampung
Huruf Latin
Tandani ulun Lampung, wat piil-pusanggiri,
Mulia hina sehitung, wat liyom ghega dighi,
Juluk-adok gham pegung, nemui-nyimah muaghi,
Nengah-nyampugh mak ngungkung, sakai-Sambaian gawi.
Terjemahan Indonesia
Tandanya orang Lampung, memiliki piil pesenggiri,
Martabat itu penting, dengan (memiliki) rasa malu dan harga diri,
Juluk adok kita pegang teguh, nemui nyimah (itu menjaga) persaudaraaan,
Nengah nyampur dan tidak individualis,(serta) bergotong royong dalam bekerja.
Sumber :
wikipedia.com
kelabaisurat.blogspot.com
hwacananusantara.org
Juluk adok kita pegang teguh, nemui nyimah (itu menjaga) persaudaraaan,
Nengah nyampur dan tidak individualis,(serta) bergotong royong dalam bekerja.
Sumber :
wikipedia.com
kelabaisurat.blogspot.com
hwacananusantara.org
download font aksara lampung terbaru
BalasHapushttp://www.suara21.com/2016/10/download-font-huruf-aksara-lampung.html