Dalam tata penulisan lama, beberapa aksara mengalami perubahan bentuk menjadi Mahaprana saat vokal yang mengikutinya berbeda-beda tergantung pada aksara yang mengikutinya.
Berikut sekilas tentang rumus "maju munduring lambe" (maju mundurnya bibir).
Merah = Lambe Maju
Biru = Lambe Mundur
Huruf E :
Ê = Seperti pada kata : Pelem, Kelapa, Kepala
É = Seperti pada kata : Kene, Enak
È = Seperti pada kata : Gethek, Ketek, Tetek
Ê = Seperti pada kata : Pelem, Kelapa, Kepala
É = Seperti pada kata : Kene, Enak
È = Seperti pada kata : Gethek, Ketek, Tetek
Dalam rumus di atas membahas tentang aksara MA (ꦩ) bertemu NA (ꦤ) jika masih ada dalam satu kata.
Contoh Pertama di atas :
Mu + Ni = U ke I (arah mundur) = Na akan ditulis dengan NA Mahaprana (ꦩꦸꦟꦶ)
Ma + Nu = A ke U (arah maju) = Na tetap ditulis dengan NA biasa (ꦩꦤꦸ)
Ya / La / Wa + Sa / Na
Hitam = Sejajar
Merah = Mundur
Biru = Maju
Huruf Bibir (Aksara Lambe) = Pa, Ba, Ma, Wa bertemu Na
Huruf Ka, Ga, Nga bertemu Na
Mundur = Na Mahaprana (Murda)
Maju = Na Legena (Na Biasa)
Huruf Ka, Ga, Nga bertemu Sa
Mundur = Sa Puspa (ꦰ)
Maju = Sa Legena (Na Biasa)
Sumber :
Grup Sinau Aksara Jawa & Sinau Nulis Jawa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar