Selasa, 06 Januari 2015

Tanda Vokal dan Khusus dalam Aksara Jawa

Sandhangan adalah sejenis aksara yang tidak dapat berdiri sendiri, melainkan merupakan tanda diakritik yang selalu digunakan bersama dengan aksara dasar. Ada tiga macam sandhangan, yaitu sandhangan suara yang berfungsi untuk mengubah vokal huruf dasar, layaknya harakat pada abjad Arab, sandhangan sesigeg (sandhangan akhir suku kata), dan sandhangan wyanjana (sandhangan tengah suku kata).

Sandhangan yang sering kita temui dan pelajari adalah sebagai berikut :


Memang benar demikian adanya, tapi sebenarnya daftar di atas masih kurang lengkap, seandainya jika hanya tanda di atas yang kita miliki, aksara kita benar-benar akan sangat terbatas untuk menuliskan bunyi vokal baru yang kita temui misalnya untuk menuliskan diftong.

Tapi kita bisa syukur meski telah lama tersembunyi, kita masih bisa menemukan bunyi vokal yang sudah lama tidak terpakai itu.

Coba perhatikan daftar di bawah ini dan cobalah hitung berapa tanda yang belum pernah kita pelajari di sekolahan dulu.


Vokal


Perhatikan baik-baik, bahkan kita memiliki vokal panjang dan pendek, selama ini kita bahkan tidak tahu kalau tarung juga memiliki fungsi yang lain. Perhatikan juga kalau Aksara Swara A (A Asli) bisa diberi sandhangan swara untuk membentuk Vokal baru.



Bahkan ada tanda khusus (tolong/panolong) yang bisa dipakai untuk menuliskan vokal EU dalam bahasa Sundha.


Disini tidak akan diuraikan secara detil bagaimana penggunaan dan fungsi masing-masing tanda, namun daftar yang lengkap akan membuat wawasan kita semakin terbuka, bahwa kenyataannya aksara kita tidak hanya seperti yang selama ini kita ketahui, namun memiliki cakupan yang lebih luas, detil dan lengkap.





Javanenglish "SMILE" / SMAIL (^_^)



















Anda ingin menulis Bahasa Arab pake Aksara Jawa?? Ah bisa diatur itu :


Contoh :


Sumber :
Omniglot.Com, Google, Wikipedia.com
Grup Sinau Aksara Jawa & Sinau Nulis Jawa
Serat Mardikawi Jilid III W.J.S. Purwadarminta 1930

Tidak ada komentar:

Posting Komentar